Senin, 16 Juni 2008

Maafkan Ibu Telah Membentakmu Tadi Siang

Cerita dibawah ini mengingatkan pada diriku sendiri bahwa akupun sering berbuat seperti si ibu (salah satu tokoh dalam cerita), kepada orang lain aku menunjukkan suatu kesopanan yang bisa dibilang cukup bagus... tapi aku mengingat lagi sikapku kepada orang-orang terdekatku, orang yang kusayang, ternyata menyedihkan sekali... harusny aku bisa bersikap lebih manis kepada mereka... I LOVE YOU all MY LOVELY FAMILY

Maafkan Ibu Telah Membentakmu Tadi siang.

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia
lewat. "Oh, maafkan saya" adalah reaksi saya. Ia
berkata, "Maafkan saya juga. Saya tidak melihat Anda."

Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat
sopan. Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat
tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat
bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang kita
kasihi, tua dan muda.

Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan
malam, anak lelaki saya berdiri diam-diam di samping
saya. Ketika saya berbalik, hampir saja saya
membuatnya jatuh. "Minggir," kata saya dengan marah.

Ia pergi, hati kecilnya hancur. Saya tidak menyadari
betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya.

Ketika saya berbaring di tempat tidur, kata nurani
seakan berbicara padaku, "Sewaktu kamu berurusan
dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan
kamu gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi,
sepertinya engkau perlakukan dengan sewenang-wenang.
Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan
beberapa kuntum bunga dekat pintu."
"Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh
anakmu; merah muda, kuning dan biru. Anakmu berdiri
tanpa suara supaya tidak menggagalkan kejutan yang
akan ia buat bagimu, dan kamu bahkan tidak melihat
matanya yang basah saat itu."

Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku
mulai menetes. Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku
dan berlutut di dekat tempat tidurnya, "Bangun, nak,
bangun," kataku. "Apakah bunga-bunga ini engkau
petik untukku?" Ia tersenyum, " Aku menemukannya
jatuh dari pohon. "

"Aku mengambil bunga-bunga ini karena mereka cantik
seperti Ibu. Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama
yang berwarna biru."

Aku berkata, "Anakku, Ibu sangat menyesal karena
telah kasar padamu; Ibu seharusnya tidak membentakmu
seperti tadi."
Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku
tetap mencintaimu."

Aku pun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan
aku benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi yang
biru."

Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok,
perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja
dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam
hitungan hari? Tetapi keluarga yang kita tinggalkan
akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka.

Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam
kepada pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri,
suatu investasi yang tentunya kurang bijaksana, bukan?

Jadi apakah anda telah memahami apa tujuan cerita di
atas? Apakah anda tahu
apa arti kata KELUARGA? Dalam bahasa Inggris,
KELUARGA = FAMILY.

FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER, (I), (L)OVE,(Y)OU

Jangan biarkan kasih sayang kita terhadap suami/istri,
juga anak-anak kita terkikis...tumbuhkanlah dan
semakin perbanyaklah waktu untuk keluarga kita

I take this story from www.geocities.com

Tidak ada komentar: